Kata orang manusia itu dinamis. Bukan cuma kata orang sih. Kata gue juga.
Bagi gue dinamika itu penting dalam hidup karena dinamika
yang menjadikan hidup lebih hidup. Dalam segala aspek gue rasa.
Bisa kita ambil contoh naik motor misalnya (rider ngmbil
contohnya langsung ke naik motor gitu yak:-P, hihihi). Coba bayangin kalo
statis, gak akan jalan toh? Hmm atau gak usah dibayangin statis deh, coba bayangin gerakan
motor itu GLB (Gerak Lurus Beraturan) nyinggung fisika dikit lah ya, hehe..Kalo
kita jalanin motor secara GLB, otomatis dari mulai motor dinyalain sampe lo
nyampe tempat tujuan kecepetan motor akan sama aja,, bisa? Nggak bisa gue rasa.
Pasti ada saat dimana lo harus ngebut tapi juga ada saat
dimana lo harus mengurangi kecepatan. Gitu kira-kira filosofinya. Kalo kita
implementasikan ke pekerjaan jatuhnya ke ritme kerja sih, ada kalanya kita ngedur
kerjanya, ada kalanya juga kita harus rehat. Supaya nggak jenuh sama rutinitas
yang itu-itu aja.
Kenapa harus ada dinamika? Jawabannya karena hidup nggak
mungkis statis.
Bagi gue yang statis itu cuma benda mati yang ga disentuh.
Apalagi manusia. Coba bayangin kalo hidup manusia statis. Mungkin sekarang lo
adalah bayi berumur 25 tahun. Bayi tua dong, hehehe...garing deh ya,
hhmmm begitu juga dalam suatu hubungan. Statis adalah hal
yang mustahil. Pasti ada dinamikanya. Malah kadang dinamika itu yang bikin hubungan
kita naik kelas. Emang sih Idealnya gue atau kita pengen punya hubungan baik
yang statis sama siapapun, apalagi sama pasangan. Tapi ya itu tadi, hal yang
namanya statis itu gak mungkin terjadi sama makhluk bergerak yang namanya
manusia. Apalagi kalo interaksi semakin intens.
Dimana dari komunikasi intens
itu kita bakal nemuin yang namanya ketidaksepahaman, perbedaan-perbedaan.
Semua pasangan bakal mengalami hal yang sama. cek-cok, adu mulut,
pertengkaran-pertengkaran. Pasti ada. Cuma tinggal bagaimana kita menilainya
dari sisi positif. Pertengkaran-pertengkaran itu justru yang membuat kita
saling mengenal dan mehami satu sama lain. Tau gimana dewasanya dam pola pikir masinh-masing pihak. Selajnutnnya menurut gue
dianamikanya musti dikasih dinding irreversibel supaya gonjang ganjing yang sudah
lewat gak terulang lagi. Kesalahan-kesalahan yang udah pernah ketemu solusinya
ya jangan sampe diulang lagi, gitu maksudnya.
Saat ini gue baru memulai, memulai lagi tepatnya. Yaa,,gue
selalu serius dalam memulai suatu apapun, apalagi memulai hubungan percintaan,
karena bagi gue percintaan itu masa depan. Dan masa depan harus selalu dimulai
dengan keseriusan.
Santai sih tapi bukan berarti gak serius. Masalah
dinamikanya, gue nikmati. Karena gue selalu berusaha memandang suatu apapun
dari sisi positif. Itu namanya kedewasaan. Dan kalo lo merasa belum bisa memandang
setiap masalah dari sisi positif berarti lo belum dewasa. Lo harus lebih banyak
belajar.
Boleh belajar dari gue, itu juga kalo lo mau. hehehe :-))