Saturday, August 3, 2013

Otomatis Dinamis


Kata orang manusia itu dinamis. Bukan cuma kata  orang sih. Kata gue juga. 

Bagi gue dinamika itu penting dalam hidup karena dinamika yang menjadikan hidup lebih hidup. Dalam segala aspek gue rasa.

Bisa kita ambil contoh naik motor misalnya (rider ngmbil contohnya langsung ke naik motor gitu yak:-P, hihihi). Coba bayangin kalo statis, gak akan jalan toh? Hmm atau gak  usah dibayangin statis deh, coba bayangin gerakan motor itu GLB (Gerak Lurus Beraturan) nyinggung fisika dikit lah ya, hehe..Kalo kita jalanin motor secara GLB, otomatis dari mulai motor dinyalain sampe lo nyampe tempat tujuan kecepetan motor akan sama aja,, bisa? Nggak bisa gue rasa.
Pasti ada saat dimana lo harus ngebut tapi juga ada saat dimana lo harus mengurangi kecepatan. Gitu kira-kira filosofinya. Kalo kita implementasikan ke pekerjaan jatuhnya ke ritme kerja sih, ada kalanya kita ngedur kerjanya, ada kalanya juga kita harus rehat. Supaya nggak jenuh sama rutinitas yang itu-itu aja.
Kenapa harus ada dinamika? Jawabannya karena hidup nggak mungkis statis.

Bagi gue yang statis itu cuma benda mati yang ga disentuh. Apalagi manusia. Coba bayangin kalo hidup manusia statis. Mungkin sekarang lo adalah bayi berumur 25 tahun. Bayi tua dong, hehehe...garing deh ya,
hhmmm begitu juga dalam suatu hubungan. Statis adalah hal yang mustahil. Pasti ada dinamikanya. Malah kadang dinamika itu yang bikin hubungan kita naik kelas. Emang sih Idealnya gue atau kita pengen punya hubungan baik yang statis sama siapapun, apalagi sama pasangan. Tapi ya itu tadi, hal yang namanya statis itu gak mungkin terjadi sama makhluk bergerak yang namanya manusia. Apalagi kalo interaksi semakin intens. 
Dimana dari komunikasi intens itu kita bakal nemuin yang namanya ketidaksepahaman, perbedaan-perbedaan.

Semua pasangan bakal mengalami hal yang sama. cek-cok, adu mulut, pertengkaran-pertengkaran. Pasti ada. Cuma tinggal bagaimana kita menilainya dari sisi positif. Pertengkaran-pertengkaran itu justru yang membuat kita saling mengenal dan mehami satu sama lain. Tau gimana dewasanya dam pola pikir masinh-masing pihak. Selajnutnnya menurut gue dianamikanya musti dikasih dinding irreversibel supaya gonjang ganjing yang sudah lewat gak terulang lagi. Kesalahan-kesalahan yang udah pernah ketemu solusinya ya jangan sampe diulang lagi, gitu maksudnya.

Saat ini gue baru memulai, memulai lagi tepatnya. Yaa,,gue selalu serius dalam memulai suatu apapun, apalagi memulai hubungan percintaan, karena bagi gue percintaan itu masa depan. Dan masa depan harus selalu dimulai dengan keseriusan.

Santai sih tapi bukan berarti gak serius. Masalah dinamikanya, gue nikmati. Karena gue selalu berusaha memandang suatu apapun dari sisi positif. Itu namanya kedewasaan. Dan kalo lo merasa belum bisa memandang setiap masalah dari sisi positif berarti lo belum dewasa. Lo harus lebih banyak belajar.
Boleh belajar dari gue, itu juga kalo lo mau. hehehe :-))
 

No comments:

Post a Comment